Selasa, 14 Mei 2019

Cicak Merayap (Sebuah Prosa Liris)


Deretan waktu yang menyembul di dinding kamar, menertawai kebebalanku menerjemahkan malam, seekor cicak bergumam sambil merayapi tubuhnya, dinding kusam yang tak paham usia diri.
Dalam warna yg memudar, pada retak yang mengelupas, ribuan waktu melarikan diri dariku
dan aku terjerembab dalam kedunguan.
Berapa lama lagi bulan menanti? biar aku khatam menyetubuhi riuhku sendiri, dan kanvas malam berhasil kugambari dengan suara dari dalam dadaku, sambil merenung, mengapa serangga  bersayap yang jadi santapanku sepanjang malam.

Cicak merayap.  Berdecak-decak sendirian.

Jumat, 26 Oktober 2018

SEHAT Dimulai dari Hati


Sabar dan bersyukur akan membuat kita lebih sehat

Sehat dan sakit dipengaruhi hormon di dalam tubuh kita, 
antara lain hormon endorfin, kortisol, serotin, dofamin dan oksitosin,   
yang akan aktif bergantung dari perilaku kita sendiri
(sumber : https://www.youtube.com/channel/UCVwTHMRxQf-ZsocNgbJtXpQ)



Sudah beberapa minggu ini, MNC tv menayangkan kembali tausiyah yang disertai terapi penyembuhan penyakit oleh Ustadz Dhanu. Ketika tanpa sengaja saya menonton acara ini, saya bersyukur. Dulu, sekitar tahun 2009 -2010 (saya lupa tepatnya) saya mengikuti acara beliau, tanpa mengikuti arahannya dengan serius (mungkin saat itu saya masih merasa sehat dan hanya menyerapnya sebagai pengetahuan thok, tanpa pengamalan yang istiqomah, Astaghfirullahal'adzim)

Sekarang, seiring bertambahnya usia dan berkurangnya waktu hidup di dunia, seiring itu pula banyak nikmat  yang Allah kurangi, mulai terasa beberapa keluhan seputar kesehatan. Saat itulah saya merasakan betapa banyak hal alpa yang saya lakukan (semoga Allah mengampuni, aamiiin)

Dari beberapa tayangan, saya semakin memahami bahwa semua penyakit baik jasmani maupun ruhani, berawal dari kesalahan diri sendiri. Kesalahan itu bisa berupa kejengkelan, kemarahan, perbuatan syirik (menuhankan kepada selain Allah) syirik ini termasuk juga ketika kita yakin seseorang (atasan misalnya) yang memberi kita gaji dan tanpa dia kita bisa miskin, atau ketika kita merasa akan sembuh kalau diobati oleh dokter anu bukan dokter ini. Sungguh, demikian halus sifat syirik dari hembusan setan masuk dan bersemayam di dalam hati.  Juga perilaku buruk kepada pasangan dan atau kepada orangtua. Ada korelasi dan keterkaitan yang sangat erat antara penyakit dan akhlaq kita. 
Kok bisa?

Kemudian saya searching. Dari beberapa tulisan saya temukan bahwa Ustdaz Dhanu yang bernama lengkap  Ir. Joko Ismanu Herlambang memperoleh pengetahuan tersebut setelah bertahun-tahun mengadakan penelitian hubungan antara penyakit dengan akhlaq seseorang. Menurut beliau segala musibah yang kita alami sekarang adalah hasil dari perbuatan kita sebelumnya, sebagaimana firman Allah swt dalam QS Asy-Syura ayat 30-31 :
"Dan apa saja musibah yang menimpa kamu  maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahanmu) 
Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi,
dan kamu tidak memperoleh seorang pelindungpun
dan tidak pula seorang penolong
selain Allah"


dan apa yang dialami oleh anak yang belum akil baligh adalah akibat dari perbuatan orangtuanya sebelumnya. 

Kembali ke tayangan. Beberapa jamaah bertanya dan mengonsultasikan penyakitnya, dan setelah dideteksi penyebabnya kemudian dibimbing oleh ustadz untuk berikrar meminta maaf kepada pasangan/orangtua kemudian memohon ampunan kepada Allah swt. Selama penyembuhan, reaksinya berbeda-beda, ada yang tenang, ada yang bergetar dan berkeringat, bahkan ada yang seperti kerasukan. Semua sangat tergantung pada jenis penyakit yang dikeluhkan. Dengan izin Allah, para jamaah itu merasakan dampak positif setelah diterapi dan dibimbing berdoa. Caranya pun simpel. yaitu meminta maaf secara khusus kepada pasangan/orangtua dengan kalimat "saya (sebutkan nama lengkap bin atau binti anu) meminta maaf bila selama ini ...sebutkan kesalahannya, lillahita'ala." Lillahita'ala atau karena Allah inilah inti dari semua pengobatan. Subhanallah, dengan izin Allah, jamaah yang telah diterapi mengaku bahwa rasa sakitnya berangsur hilang. Dan kata ustadz Dhanu akan terus berkurang seiring waktu dan sembuh dengan izin Allah. 
Semuanya kembali pada kebenaran aqidah. Bahwa apapun amalan kita, semuanya harus lillahita'ala, tidak ada niat apapun selain untuk beribadah kepada Allah. Niat yang keliru akan memberi celah bagi masuknya penyakit (ruhani dan jasmani).

Dari beberapa kali tayangan, saya jadi tahu bahwa sakit Diabetes itu disebabkan oleh bila punya keinginan, atau saat menyampaikan pendapat, merasa pendapatnya paling benar, suka ngotot maunya dituruti, dan bila tidak dituruti dia akan marah atau jengkel.   Kejengkelan itulah yang berkembang menjadi penyakit.

Berikut ini beberapa (sebagian) jenis penyakit beserta penyebabnya (yang saya sunting dari  : blog  https://catatanringan.com/ )

Dada sesak dan panas = Amalan salah atau marah yang disimpan
Darah mengental = Banyak diam, banyak jengkel, cepat putus asa, dan kurang senyum
Darah rendah = Banyak khawatir,pertimbangan, ragu-ragu dan tidak ada penyelesaian masalah, masalah sering didiamkan saja
Darah tinggi (Hypertensi) = Emosi tinggi, tak mau kalah, cepat tersinggung = Suka terburu-buru dan sering jengkel = Sering jengkel dan geregetan = Suka ngomel
Dengkul kiri sakit = Sering emosi dan ragu-ragunya kuat


Diabetes, Katarak & Glaukoma = Selalu menolak nasehat pasangan
Diabetes, Dada sesak, Telinga kiri agak tuli = Sering ngamuk pada suami/pasangan
Diare kronis = Gampang marah bila ada masalah di keluarga



Alergi = Punya keinginan yang kuat di barengi dengan kejengkelan, ada amalan salah untuk keselamatan = Ambisi tinggi, ambisi untuk disegani = Amalan salah, suka ke dukun
Amandel = Suka menyimpan marah, marah yang tertahan
Ambeien = Emosi berlebihan bila ada masalah dalam keluarga, biasanya diam dulu, kemudian marah besar

Anak astma / sesak napas = Karena tidak ingin bertengkar antara suami istri, maka bila terjadi perselisihan sering tidak diselesaikan dan menjadi jengkel yang tersimpan = Ada masalah yang tidak bisa dibicarakan kepada siapapun (karena malu dll) = Saat hamil salah satu orang tua menyimpan jengkel yang kuat
 
Insomnia (tidak bisa tidur) = Ada persoalan yang terus dipikirkan tanpa dapat solusinya = Sering diam dan melamun
Jantung sakit = Yakin terhadap prinsipnya (takabur)
Jantung bengkak = Sering menyombongkan diri = Egois, keinginan kuat = Menyimpan marah tapi diam
Jantung berdebar kuat = Menyimpan khawatir (takut) yang kuat, marah, atau putus asa
Jantung berdebar, susah tidur = sebelum tidur baca istighfar + do’a (astaghfirullahal adzim kalau jantung saya berdebar ini karena kesalahan saya sebelumnya ampuni saya yaa Allah)


Jerawatan = Kurang bersosialisasi dengan lingkungan
Jerawat di dahi/jidat = Ada sesuatu di pikiran yang tidak tersampaikan
Jari tangan kaku, tak bisa megang = Suka jengkel dan geregetan




Yang paling penting sesudah tahu penyebab penyakit yang diderita adalah :

  1. Mengakui secara ikhlas bahwa kita pernah berlaku salah sehingga Allah memberi teguran lewat penyakit,
  2. Berjanji demi Allah tidak akan mengulangi perbuatan salah tersebut,
  3. Selalu mendirikan shalat 5 waktu dan rajin-rajin tahajjud,
  4. Banyak-banyak istighfar kepada Allah minta diampuni atas segala kesalahan tersebut dan kemudian berdo’a minta disembuhkan dari penyakit tersebut
  5. Yang dimaksud dengan amalan salah antara lain pergi ke dukun atau suka mengamalkan sesuatu tanpa syariat yang benar, misalnya membaca sesuatu (mantra, zikir atau ayat Qur’an) dengan maksud mendapat sesuatu yang duniawi, misalnya keselamatan, kesehatan atau rezeki, bukan lillahi taa’la.
    Banyak-banyaklah berzikir dan baca Al-Quran dengan niat hanya untuk mendekatkan diri pada Allah.
    Kalau menginginkan keselamatan, kesehatan, rezeki atau yang lainnya, mintalah lewat do’a kepada Allah.
  6. Do’a untuk minta diampuni kesalahan syirik (amalan salah) : “Ya Allah, kalau dulu aku pernah berbuat salah dengan amalan tanpa syariat yang benar, ampuni kesalahan ku ya Allah.” (diulangi terus berkali-kali, baru minta kesembuhan penyakitnya)                                                
Setidaknya begitulah cara sehat menurut Ustadz Dhanu. Wallahu alam

Bila saya keliru semoga Allah mengampuni. Niat saya hanyalah menulis, dengan harapan saya bisa memperbaiki niat dan amalan saya. Itu saja 
Mudah-mudahan kita termasuk orang yang sehat lahir batin. Aaamiiin